Friday, May 11, 2007

Jogjakarta At Last...

Baru kemarin ninggalin Jogja... Setelah hampir 1 minggu menjelajahi kota tersebut, rasanya berat banget untuk kembali ke Surabaya. Serasa tidak ada yang istimewa di sini (separuh denial mode: ON).
Ceritanya ada acara PIT Ilmu Kesehatan Anak 3 yang diadakan di Jogja. Karena suamiku ikut ya aku ikut juga masa bengong di rumah mertua, males banget. Lagian suamiku pasti gak tau tempat2 asyik buat nongkrong atau cari oleh2.
Hari pertama n kedua karena sempat kena masalah dengan hotel, gak sempat jalan yang jauh2 cuma ke tempat standar aja, yaitu malioboro n malioboro mall, tujuannya sih cuma buat ngecek souvenir apa yang sedang in di sana n ngecek harga juga buat persiapan nawar.
Perburuan makanan khas Jogja diawali dengan Gudeg Bu Juminten (Jl. Asem Gede 14) yang relatif sepi di pagi hari serta rasa yang agak terlalu manis buat lidah saya. Setelah beristirahat sejenak, perjalanan diteruskan ke Jogja Expo Center (JEC) untuk melihat pameran buku yang kebetulan diadakan di sana, dan akhirnya berhasil menemukan buku karangan sejawat bloggers YusufAlam Romadhon dan beberapa titipan dari Surabaya. Setelah berkelana di JEC, perjalanan dilanjutkan menuju Jl. Taman Siswa untuk melalap Pempek Palembang Mang Pari 19 Ilir, yang pempeknya enak dan sausnya terlalu manis kalo nggak ditambahi cuka. Sedangkan untuk makan malam kita mencoba Jimbaran Resto (Jl. Damai) yang ramai, makan dengan alas daun bukan piring dan kepitingnya mencederai jari, dan dilanjutkan dengan kudapan ringan di Sagan Resto (Jl. Kolombo).
Keesokan harinya gak ada agenda khusus nyari makanan di mana, cukup sarapan di hotel n then nyari oleh2 di sepanjang jl. Malioboro buat orang2 di rumah n teman2 suami di RS. Dan yang paling menyenangkan adalah rencana makan malam di gubug udang Mang Engking di Jl. Godean km 16, yang meskipun jauh sebanding dengan rasanya yang uenak tenan (udang saus madu), benar2 finger licking goods, trus kepiting goreng dan kepiting saus tiramnya yang alhamdulillah tidak mencederai tangan dan juga uenak tenan.
Keesokan paginya, untuk persiapan pulang saya menuju Gudeg Yu Djum di Selokan Mataram (dekat kompleks UGM, Jl. Kaliurang), di sana saya memesan beberapa kendil gudeg untuk dibawa pulang keesokan harinya. Kalau kita makan di sana satu porsi nasi gudeg komplit dihargai 15 ribu, sedangkan yang gak komplit 10 ribu. Agak lebih mahal dibandingkan dengan Gudeg bu Juminten, tapi kalau tidak terlalu suka rasa manis di sinilah pilihan yang tepat.
Dilanjutkan dengan makan Iga Sapi Bali, Pertama di Dunia (Jl. Umbul Permai) yang rasanya wiih, enak banget. Iganya empuk, bumbunya nendang, kuahnya juga enak, tempatnya asri di tengah sawah, harganya juga gak terlalu mahal, sebanding dengan rasanya.

Sedangkan buat oleh2 yang standar aja yaitu beli Bakpia Pathuk di Jl. Aipda KS Tubun n Super Puding (Puding Kelapa Muda) di Jl. Herman Yohanes (Sagan)

2 comments:

Anonymous said...

banyak jg sejawat dokter yg ikut kmrn ya..saya cuman nganter sodara aja.. :D

ktnya tempatnya sumpek ya bu.. :(

Astri said...

Iya, saking banyaknya yang datang. dr. Erik Tapan ternyata juga hadir.
Saya statusnya saat itu bukan sebagai peserta (mahal bo!) tapi pendamping suami :)
Dah kangen pengen liat2 Jogja