Wednesday, March 21, 2007

Kursus Roentgen, USG n MSCT yang ternyata jadi kursus MSCT + sedikit Roentgen dan USG :-(

Minggu yang lalu saya mengikuti kursus Roentgen, USG, n MSCT di Jakarta. Harapannya sih udah jauh2 datang dari Surabaya/ Sidoarjo (habis tinggalnya di perbatasan sih ;-) ) bakal banyak tambah pengetahuan terutama untuk Rontgen n USGnya :)
Topik pertama Chest X-Ray on Emergency cases, AIDS n Avian Influenza, asyik, soalnya belum pernah liat foto roentgen pasien manuk pilek (AI aka Flu Burung ala penyiar JTV), trus lanjut MSCT, lha terus kok MSCT lagi gak sesuai jadwal yang seharusnya USG? Oh, ternyata pembicaranya lagi berhalangan jadi jadwal digeser. Ok deh, gak papa, sambil ndengerin sejarah CT scan sampai jadi MSCT dan segala macam MSCT dari berbagai organ.
Kesimpulannya, MSCT terkesan lebih superior, convenient buat pasien dan juga dokter karena less time consuming terutama untuk pasien yang tidak kooperatif (pemeriksaan hanya dalam hitungan detik, tidak sampai menit), tidak invasif, bisa lebih teliti karena irisannya bisa lebih tipis dan bisa direkonstruksi jadi 3D, bisa flying through buat GI tract jadi seakan2 endoskopi. Keren kan....
Tapi.... Peralatan ini hanya dimiliki 5-6 RS di Jakarta (tidak termasuk RSCM), dan 2 RS di Surabaya (tidak termasuk RSU dr. Soetomo), nggak tau lagi kalo di kota2 lain, so nota bene pemeriksaan ini bisa dikatakan cukup memakan biaya (kalo gak mau bilang mahal) karena masih hanya tersedia di RS Swasta.
Antara senang dan agak keki karena yang diharapkan sih yang lebih didalami Roentgen n USGnya karena lebih dapat dipakai untuk praktek dokter umum, dibandingkan dengan MSCT yang kayaknya kok di awang2 (maksudnya lebih spesialistik).
Tapi paling nggak di kursus itu juga dapat info tentang Kursus USG intensif buat dokter umum, SpR, SpPD dan SpOG, yang sayangnya hanya ada di Jakarta dan memakan waktu 3 bulan untuk tingkat dasar.
So, nabung deh biar bisa ikutan....

5 comments:

Yusuf Alam Romadhon said...

waduh 3 bulan rek... ninggalin rumah pergi ke Jakarta... masih ribet nih dengan urusan yang dirumah... saya yakin kursusnya OK... Upgrade..skill & knowledge

Anonymous said...

Dear Astri,
Kalau sudah begini, saya kepengin sekali mewujudkan kuliah jarak jauh (teleconference).
Mudah-mudahan banyak dokter yang tertarik. Dengan demikian lebih mudah membujuk pihak-pihak terkait lainnya.

Salam,
Erik Tapan

Astri said...

Menarik sekali pak, terutama untuk dokter2 yang bertugas di daerah (dalam arti di luar jawa)karena akses informasi jauh lebih sulit, dan bukankah menurut UU Praktik Kedokteran ada kewajiban bagi dokter untuk menambah ilmu, yang jika tidak dilakukan berakibat sanksi pidana? Padahal kegiatan ilmiah seperti itu biasanya hanya dilaksanakan di pusat pendidikan kedokteran, yang tidak dimiliki oleh setiap propinsi.
Bisa digunakan juga untuk konsul kasus sulit, karena tidak semua kabupaten memiliki dokter spesialis (contohnya: Kab. Timor Tengah Utara tempat saya PTT dulu)

Anonymous said...

Nugroho said
selamat sudah tahu sejarah MSCT dan saya informasikan bahwa RSU dr Soetomo juga sudah mempunyai MSCT 64 slices tepatnya di GRIU sedangkan RS swasta yang mempunyai fasilitas MSCT yaitu RS Mitra keluarga dan RS Husada Utama. selain untuk menndeteksi kelainan di GI tract , MSCT sekarang sedang in untuk diagnosa PJK dan akurasinya hampir sama dengan PX diagnostic coronary angiography.

Astri said...

Terima kasih atas informasinya Pak Nugroho. Kalau boleh tahu biayanya sekitar berapa ya?
Pak Nugroho ini apakah seorang SpJP?