Musim Haji 1429 H semakin dekat.. Tgl 4 November 2008, kloter pertama sudah mulai masuk Asrama Haji untuk diberangkatkan ke Madinah pada tgl 5 November 2008. Sebelum berangkat saya mau berbagi daftar perlengkapan yang sebaiknya dibawa terutama untuk jemaah haji yang perempuan. Kalo ada yang kurang atau lebih mohon dikoreksi ya.. Daftar ini jauh dari sempurna, karena tidak disusun berdasarkan pengalaman, melainkan kesimpulan dari bahan2 bacaan mengenai Haji yang dibaca sebelumnya. Pakaian dan Peralatan Ibadah Peralatan Tidur Alas kaki Dua yang di atas dipilih karena tidak mudah lepas kalo terinjak, dan lebih nyaman untuk berjalan jauh. Perawatan Tubuh dan Wajah Catatan: Obat - Obatan: Catatan: Buku - buku Peralatan Pendukung Harian Catatan: Tiga item paling atas juga bisa dibeli di sana. Lebih praktis. Selama di Madinah, kita juga mendapat makan 2x/sehari. Jadi belum perlu memasak Isi Tas saat Armina (Pake Tas Ransel Lebih Praktis) Semoga dapat membantu memudahkan Ibadah Haji kita. Semoga kita semua menjadi Haji yang Mabrur
Wednesday, October 29, 2008
Perlengkapan Haji untuk Perempuan
Posted by Astri at 14:19 7 comments
Labels: Haji dan Umroh, Perjalanan
Tuesday, September 30, 2008
Selamat Idul Fitri 1429 H
Astri beserta keluarga menghaturkan Selamat Idul Fitri 1429 H bagi seluruh pembaca blog. Semoga di hari yang indah ini kita dapat saling memaafkan dan memulai hidup baru yang lebih bersih. Mohon maaf apabila ada posting yang menyinggung atau komentar yang tidak segera ditanggapi atau kekhilafan lain baik yang disengaja ataupun tidak.
Posted by Astri at 23:36 2 comments
Labels: Idul Fitri
Thursday, August 28, 2008
Bekal Haji (dan Umroh Juga)
Di antara sekian banyak hal yang saya persiapkan untuk berangkat ke Baitullah pada musim haji yang akan datang, yang paling saya tunggu2 akhirnya datang juga Peta Mekkah n Madinah dari Fahmi yang barusan pulang umroh beberapa hari yang lalu.
Pasti banyak yang heran kok malah siap2 peta? Kok gak siap2 manasik atau baca2 buku tentang haji? Gini ceritanya.. karena saya berangkat sebagai petugas kesehatan, tentunya pengenalan medan perlu dong.. Apalagi kalo sampai harus merujuk pasien (duh moga2 yang sekloter ama aku sehat semua) harus tau mana yang terdekat dan kalo perlu tau fasilitasnya selengkap apa dan sesuai nggak dengan kegawatan pasien yang akan dikirim.
Makanya seneng banget pas tadi siang ketemu Fahmi n dia bawain peta2 itu… walaupun agak KO juga ama peta yang Madinah karena full bahasa Arab. Untung ada mertua yang bakal ketiban tugas menterjemahkan Kalo peta yang Mekkah oke punya tuh, soalnya ada indeks daftar RS, Toko Buku, Restoran (dengan ejaan Rablish= Arab-English; halah ngarang dhewe), dilengkapi juga Peta Arafah dan Mina yang disertai legenda lokasi perkemahan jemaah Asia Tenggara…Yippy… Makasih banget lho, Mi…
Meskipun ada peta, gak membuat saya pede jalan2 di sana sendirian, gak kayak kalo di Indonesia. Bagaimanapun, adat istiadat di tempat yang akan kita kunjungi harus kita junjung. Apalagi kalo demi keamanan kita selama berada di sana.
Sekalian juga mau share bahan bacaan yang asyik buat teman2 yang akan menunaikan ibadah umroh atau syukur haji dalam waktu dekat:
- Menjadi Manusia Haji oleh Ali Syariati (Jalasutra). Aslinya buku ini berjudul Haji, tetapi di Indonesia diterjemahkan oleh banyak penerbit dengan berbagai macam judul, diantaranya: Makna Haji (Pustaka Zahra)
- Menjawab Masalah Haji, Umrah & Qurban oleh Yusuf Qardhawi (Embun Publishing).
- Do’a oleh Miftah Farid
- Panduan Ibadah Haji bagi Perempuan oleh Brilyantini (Hikmah)
- Oman, UAE & Arabian Peninsula (Lonely Planet)
- Modul - Modul Pelatihan bagi Petugas Haji yang menyertai Kloter (Depag) –> yang terakhir ini khusus buat saya
Oya, selain itu mau share juga soal vaksin Meningitis yang merupakan syarat pengurusan Visa untuk masuk Arab Saudi. Beberapa waktu terakhir ini vaksin tersebut susah banget dicari di mana2, incl saya dan suami yang sudah mengontak produsennya. Ternyata vaksin tersebut menghilang karena gagal panen (kayak tenaman aja, tapi bener lho… kan vaksin itu dibiakkan). So, kalo ada teman2 yang dalam beberapa bulan mendatang sampai 2 tahun ke depan ada rencana umroh atau malah berhaji, sebaiknya proaktif cari vaksin itu duluan deh, jangan ngandalin travel.
Kenapa saya menyarankan hal di atas? Karena perlindungan vaksin itu memiliki waktu yaitu 10 hari sampai 3 tahun, sehingga kalo divaksinnya satu hari sebelum berangkat ya manfaatnya gak maksimal. Kebalikannya kalo kita vaksin sampai 2 tahun sebelum tanggal keberangkatan, sertifikat vaksinnya masih bisa diterima. Denger2 sih bulan2 September - Oktober vaksinnya dah ada lagi.
Sedangkan buat manasik, ada banyak tempat untuk belajar. Bisa di KBIH atau buat yang terdaftar sebagai Jemaah Calon Haji biaya yang dibayarkan termasuk dapat manasik 14 kali di tingkat kecamatan dan kabupaten/ kota.
Moga2 bisa berguna bagi teman2 sekalian
Posted by Astri at 13:21 7 comments
Labels: Buku, Haji dan Umroh, Perjalanan
Saturday, August 2, 2008
Sate Lembut
Saat ke Jakarta bulan lalu, saya memang terpaksa melewatkan makan Mie Aceh dan Nasi Uduk Kebon Kacang, karena masalah waktu n beda selera ama dokterearekcilik. Sebagai gantinya, adik saya menyarankan mencoba sate lembut dan laksa yang juga terdapat di daerah Kebon Kacang yang baru saja diliput oleh teman2nya dari salah satu stasiun teve swasta di Indonesia.
Untungnya, supir yang mengantar kami cukup tahu jalan menuju tempat sate lembut yang lumayan mblusuk. Sempat pesimis juga karena jalan yang dilalui makin sempit, apalagi setelah berhenti di sebuah rumah sederhana yang dibilang adik saya, “ini tempatnya”.
Kemudian kami segera memedan 3 porsi Laksa dan 3 porsi Sate Lembut. Yang sampai duluan tentunya Laksa, karena satenya masih dibakar. Tanpa banyak omong, dokterearekcilik n Adhi langsung menyantap Laksa tersebut. Well, sebagai blogger saya jelas langsung memotret laksa tersebut dan menunggu sate matang karena harus menyandingkannya bersama
Sate datang saat Laksa di piring Adhi dan dokterearekcilik tinggal separuh. Mereka lagi - lagi langsung menyerbu, sedangkan saya tentunya langsung memainkan Ixus 75 Sebagai info, sate ini dibuat dari campuran daging dan kelapa yang dicincang halus dan dililitkan ke tusuk sate. Rasanya cukup gurih disertai rasa kelapa yang cukup menonjol. Porsi Laksa yang cukup besar membuat saya merelakan beberapa tusuk sate dimakan Adhi. Oya, laksanya sendiri berisi lontong, perkedel, bihun dan kuah yang berwarna kekuningan.
Saat membayar saya kaget juga nih… Karena untuk makan dan minum 4 orang di warung yang relatif sederhana tersebut menghabiskan 128 ribu Meskipun enak tapi tetep aja kaget. Ternyata 1 porsi laksa dihargai 12 ribu dan 10 tusuk sate lembut dihargai 18 ribu, ditambah jus jeruk yang gak seberapa enak 5 ribu.
Moral of the story: Selalu tanyakan harga di tempat yang tidak menyediakan daftarharga, sesederhana apapun tempatnya
Rumah Makan Betawi H. Rohma
Jl. Kebon Kacang V/29, Tanah Abang
Jakarta Pusat
Posted by Astri at 09:42 2 comments
Labels: Kuliner, Perjalanan
Saturday, April 5, 2008
Berburu Yoghurt
Dalam seminggu ini nafsu saya akan yoghurt benar2 terpuaskan karena saya bisa datang ke 2 kota penghasil yoghurt di P. Jawa yaitu Bandung dan Batu. Well, sebenarnya bukan penghasil yoghurt, tapi kedua kota ini memiliki banyak peternakan sapi, yang tentunya banyak menghasilkan susu.
Biar susu tidak basi,tahan lama, punya manfaat dan nilai jual yang lebih tinggi tentunya perlu diolah menjadi produk lain yang lebih marketable di antaranya ya yoghurt ini…alias susu yang sudah difermentasi dengan kuman Lactobacillus.
Karena rasanya yang enak dan punya fungsi yang bagus buat pencernaan (buat yang lagi sembelit atau diare coba deh, bermanfaat lho), makanya saya sukaaaaaaaaa banget ma yoghurt ini, jadi setiap ada kesempatan untuk berburu yoghurt di suatu kota bener2 saya manfaatin deh…
Di Bandung, yang terkenal di antaranya adalah Yoghurt Cisangkuy dan BMC, belum lagi yang dijual di Lembang. Berhubung keterbatasan waktu, saat ke Bandung minggu lalu saya hanya mampir ke Yoghurt Odise yang terletak di Jl. Dr. Junjunan 131, Bandung yang mengusung label French Yoghurt. Bukan yoghurtnya yang dari Perancis tapi, kumannya yang dari sono.
Waktu pertama kali makan yoghurt ini saya langsung terpesona ama kelembutannya, tampak padat tapi saat begitu mengenai lidah langsung lumer, tapi saya kemudian terkejut dengan rasa asamnya yang lebih masam dari yoghurt2 lain yang biasa saya cicipi. Tapi jangan kuatir, asamnya tidak menyebabkan sakit maag kumat kok
Rasa asam ini mungkin bisa menyurutkan langkah para primi yang baru berkenalan dengan yoghurt… tapi kalo buat saya sih fine2 aja… Kalo menurutmu gimana, Her?
Di Odise ini yoghurt yang ukuran cup 150 ml dihargai 4000 rupiah, sedang yang 1 L dihargai 24000 rupiah. Selain yoghurt mereka juga menyediakan yoghurt plus buah segar, susu murni, bajigur, bandrek ginseng dan aneka oleh-oleh khas Bandung.
Trus bagaimana dengan yoghurt yang di Batu?
Laban Yoghurt saya peroleh di Kios Pusat Pemasaran Susu KUD Batu. Produk utama yang dipasarkan di sana adalah susu segar dan susu cair yang telah diberi perasa dalam berbagai macam ukuran. Yoghurt-nya berbentuk cair dengan rasa asam yang pas. Harganya pun cukup murah, untuk isi 200 ml harganya 2500 rupiah. Tidak tersedia rasa plain (harus pesan) dan ukuran besar seperti di Odise. Sama seperti di Bandung, di sini juga menyediakan aneka oleh2 khas kota Batu seperti kripik nangka, kripik kentang, kripik salak, jenang apel.
Ada yang tertarik mau mencoba ke sana? Ini dia alamatnya:
- Kios Odise
Jl. Dr. Junjunan 131, Bandung
Telp: 022-6078201
Buk: 09.00 - 21.00 - Kios Pusat Pemasaran Susu KUD Batu
Jl. Kartini no. 1 Batu 65314
Telp: (0341) 596311
Posted by Astri at 00:25 4 comments
Labels: Kuliner
Sunday, March 9, 2008
Keliling Jakarta Naik Busway, Yuuuk!
Perburuan saya ke Toko Buku minggu ini cukup menyenangkan buat saya karena berhasil menemukan sebuah buku saku yang sedang saya butuhkan. Judulnya KELILING JAKARTA NAIK BUSWAY, YUUUK!
Buat orang yang hampir tidak pernah menginjakkan kaki ke Jakarta kecuali urusan transit di Bandara (eh, itu mah Banten ya??) dan mendadak sekarang ada ‘tuntutan’ untuk sering ke sana untuk urusan pelatihan dan simposium dan datang sendirian, adanya buku ini terasa sangat membantu untuk memuluskan acara saya jalan2 setelah pelatihan dan simposium selesai.
Buku ini selain memuat peta jalur busway beserta haltenya, juga ada petunjuk mengenai tempat2 apa saja yang bisa dicapai dari halte tersebut. Selain itu juga ada daftar rute bus bandara, bus penghubung, bus reguler, kereta api dan titik pertemuannya dengan jalur busway. Ukurannya juga cukup kecil (10 x 15 cm, 76 halaman) sehingga bisa dimasukkan ke dalam saku celana atau masuk dalam tas tangan, dan tidak merepotkan jika kita harus membukanya dalam kendaraan umum. Tidak ketinggalan, buku ini dilengkapi ilustrasi2 kocak dari Muh Misrad alias pembuat komik strip Benny & Mice di KOMPAS MINGGU.
Kesimpulan: Kalo ada orang yang ‘buta’ Jakarta kayak saya dan berminat jalan2 mandiri di sana tanpa taksi atau tanpa macet, buku ini perlu banget untuk dimiliki.
Posted by Astri at 08:08 4 comments
Labels: Buku, Perjalanan
Thursday, March 6, 2008
Bingka Kentang
Setelah dapat kiriman Kue Lam dari Mina, saya mendapat kiriman wadai Banjar lainnya yaitu Kue Bingka Kentang dari tante saya yang baik hati Apalagi datangnya setelah capek2 pulang dari Situbondo meskipun harus buru2 diambil karena umur Bingka yang pendek.
Bingka yang dibawakan kali ini adalah Bingka Kentang dari Bingka Bunda yang terkenal itu
Setelah dicicipi, rasa Bingka Kentang itu mirip banget ama Kue Lumpur, hanya saja lebih lembut teksturnya tapi agak lebih berat karena rasanya maaanisss sekali. Sayang, Mina yang hobi makan itu belum pernah mencicipi kue lumpur. Lain kali kalo ke Surabaya kita makan kue lumpur ya, Min
Sayangnya, Bingka ini tidak tahan lama, hanya bisa bertahan 3 hari di dalam lemari es, meskipun saya bisa memperpanjang sampai 4 hari. Bentuknya pun mudah berubah karena teksturnya yang lembut.
Kalo ada yang tertarik dan sedang main ke Banjarmasin, Bingka Kentang ini dapat diperoleh di sini:
Bingka Bunda:
Jl. Veteran Simp. SMP 7/ II No. 52 Telp: (0511) 325848, Banjarmasin
Posted by Astri at 09:11 1 comments
Labels: Kuliner
Thursday, January 17, 2008
Sate Kelopo Ondomohen
Dah lama banget nih gak nulis tentang seri petualangan mencoba makanan, berhubung dah lama banget gak jalan2 keluar Waru
Kali ini saya nyoba Sate Kelopo Ondomohen, sebenarnya ini kali kedua saya ke sana, cuma waktu itu pas gak bawa kamera jadi kedatangan saya kali ini selain pengen nyoba lagi tuh buat nyari bahan posting
Jam 7 pagi saya baru nyampe Jl. Walikota Mustajab aka Ondomohen, ternyata di sana udah terbentuk antrian orang yang mau makan. Berhubung saya datang sendirian, jadi agak lebih gampang nyari tempat duduk, tentunya setelah memesan satu porsi sate kelopo termasuk nasi.
Sebenarnya apa sih sate kelopo itu? Sate dari potongan kelapa? Bukan tuh… sate kelopo itu sate daging + sedikit gajih yang ditaburi parutan kelapa yang sudah dibumbui alias serundeng. Kalo mau tampangnya kayak gini nih…
Kalo dari penjualnya, kemungkinan besar sate kelopo ini berasal dari tanah di seberang Surabaya alias Madura, yang saya akui merupakan gudang makanan enak
10 menit setelah saya memesan, datanglah sang sate yang harum campuran aroma kelapa parut, daging dan bumbu kacang merupakan paduan eksotis (halah..) dan menerbitkan air liur. Nasinya sendiri juga ditaburi sedikit serundeng Cuma sayang gak ada gambarnya.
Rasa satenya sendiri gurih, karena ada sepotong gajih yang menyelinap di antara 3 potong daging disertai serundeng, ditimpali sedikit rasa manis dari bumbu kacang yang halus dan kecap. Hati2, terselip dua buah cabe rawit di dalam bumbu kacangnya.
Buat penggemar masakan gurih seperti saya, satu porsi sate masih terasa kurang. Antrian yang panjang membuat saya membatalkan niat untuk tanduk
Kalo ada yang mau ke sana ini dia alamatnya:
Sate Kelopo Bu Asih
Jl. Walikota Mustajab (di trotoar jalan)
Buka: Setiap hari mulai pukul 06.00 – 12.30
Posted by Astri at 06:53 12 comments
Labels: Daily Life, Kuliner
Tuesday, December 4, 2007
Oleh - Oleh dari 19th WECOC
19th WECOC (Weekend Course on Cardiology)sudah berlalu beberapa hari yang lalu (cieeee…) tapi masih berkesan banget buat saya
Kenapa begitu? Begini ceritanya….
Kesan pertama saat datang ke tempat acar diselenggarakan, waaaah rame ya… Lalu, agak2 hectic juga saat pendaftaran karena menangani rush pendaftar onsite (termasuk saya, karena terlambat membaca jadwal) Sempat agak2 khawatir gak kebagian t4 untuk mini course tapi ternyata kekhawatiran saya tidak terbukti. Jadilah saya mendaftar Mini course ECG dan ACS.
Kemudian masuk mengikuti Plenary Session I dan Pembukaan, kesan berikutnya ontime untuk kategori acara yang diselenggarakan di Indonesia kekeke… Di Surabaya belum pernah nemu acara kedokteran yang ontime mungkin bisa jadi masukan buat penyelenggara acara di Surabaya (termasuk dokterearekcilik). Sempat terlintas apa cuma awalnya aja yang on time ternyata tidak, semua acara berlangsung tepat waktu, termasuk makan siang
Kesan mendalam berikutnya adalah saat makan siang, paling tidak ada 3 jenis salad yang berbeda yang muncul saat makan siang dan semuanya favorit saya dari salad seafood, salad kentang, salad pasta, dan aduh masih banyak lagi. Jadilah selama di sana gak pernah menyentuh nasi sama sekali.
Untuk mini coursenya sempat ‘muntah-muntah’ waktu kuliah dan melihat contoh2 kasus ECG… Banyak banget!!! Mana habis gak tidur semalaman (inget pre-departure insomnia?) Tapi jadinya lebih gampang baca ECG so, tadi lebih pede waktu dapet pasien AMI di klinik.
Well, sebenernya kursus ACS yang bikin lebih pede ngadepin kasus AMI tadi siang. Bener hands on kursus akhir pekan yang baru lewat…. Pendahuluan sebelum ACLS
Yang lucu, selama acara banyak orang foto - foto. Bukan foto2 narsis gitu… Tapi memotret slide presentasi para pembicara terutama bagian bagan2 yang mempermudah pemahaman kita akan materi yang disampaikan? Nyatet? gak akan keburu aja….
Sooo, pengennya sih simposium dan pelatihan asyik kayak gini alias yang bener2 bisa langsung dipraktekin di lapangan juga sering diadain di Surabaya, gak cuma di Jakarta aja. Berat di ongkos dan akomodasinya, meskipun kalo buat acaranya gak seberapa mahal.
Oya, selama acara WECOC ini aku dapet 4 brosur acara yang akan diadain tahun depan Waaah, well prepared banget ya, jadi bisa siap2 nabung buat acara2 yang akan datang dan bisa posting buat di blog
Posted by Astri at 20:43 5 comments
Labels: Daily Life, Perjalanan
Thursday, November 15, 2007
Kembali Lagi
Akhirnya saya kembali lagi Kembali ngeblog maksudnya. Kalo pulang sih udah 5 hari yang lalu, cuma gak sempat posting apa2, habis begitu datang langsung disambut seumbruk kegiatan lainnya dan akhirnya tepar dengan sukses hari Minggu dan Senin yang lalu.
Kelud? Ya udah pada tahu kan kalo gak jadi mbledos, meskipun sempat pesss di hari kedatangan saya dan membuat tim PVMBG lari kalang kabut dari pos pemantau. Trus, pas Kelud dinyatakan SIAGA tgl 8 November 2007, para pengungsi di Pluncing sempat gak boleh langsung pulang, dan begitu boleh pulang saya sendiri yang getun, dan terharu… Melihat mereka begitu antusias pulang setelah sekitar 3 minggu tinggal di pengungsian yang apa adanya dan masih ada sedikit rasa was-was di hati mereka, jika sampai di rumah sang gunung malah meletus. Alhamdulillah, sampai hari ini yang ditakutkan tidak terjadi, meskipun sempat beberapa kali hujan abu.
Begitu sampai di rumah tanggal 9 November 2007, saya langsung mempersiapkan acara Mlaku - Mlaku Surabaya v 2.0 bersama milis Wisata Surabaya. Tgl 9 sih tinggal final touch aja karena sudah dipersiapkan jauh sebelum saya berangkat ke Kelud dan sudah ada Jimmy yang membantu persiapan selama saya pergi.
10 November 2007, sambil sedikit demam, jam 07.10 saya sudah nangkring di Kantor Pos Kebon Rojo sambil bawa berkotak - kotak roti menanti peserta acara jalan2 tadi. Ternyata baru 8 orang yang datang sampai pukl 07.30 maka kami menuju lokasi jalan2 pertama yaitu Gereja Katolik Kepanjen yang merupakan gereja tertua di Surabaya, cerita lengkap udah ada di blog Angki dan foto lengkap nan cantik ada di Multiplynya Fahmi.
Setelah selesai mendengar cerita dan berfoto - foto di Gereja Kepanjen, kami melanjutkan perjalanan menuju Tugu Pahlawan, untuk menjemput kenyataan bahwa sebenarnya Arek - arek Suroboyo itu melawan dengan sengit pada pertempuran 10 November 1945 selama 21 hari dan akhirnya, KALAH. Catat itu ya teman - teman… Diorama Elektronik di Tugu Pahlawan ini sangat membantu kita dalam memahami cerita dibalik Tgl 10 November tersebut.
Dari sana, kami melanjutkan perjalanan ke Arca Joko Dolog yang mestinya bernama Arca JOGO DOLOG tapi mbuh maneh siapa yang mengganti nama tapi ya sutralah, penjelasannya juga agak simpang siur.
Pusing di AJD maka kami pindah ke Balai Pemuda yang dulunya merupakan Klub (Simpangsche Socieiteit nek gak salah dan disingkat SS biar gak kepanjangan) di Jaman Belanda. Klub ini memiliki 3 ruang dansa yang sekarang dialihfungsikan menjadi gedung pameran, dan kantor UPTD Balai Pemuda, dan Surabaya Tourism Promotion Board. Sayangnya pegawai kantor UPTD Balai Pemuda tidak cukup ramah dalam menerima kami melihat - lihat bangunan2 di dalam Balai Pemuda, ya gitu deh sok tua, sok kuasa… Mengaguni gedung tua malah diusir2, eh, pegawainya makan di dalam kantor didiemin… Beteeeeee…. Oya, di sini kita baru tau, kalo Bioskop Mitra dulu itu Wine Cellarnya SS, dulu pelataran SS itu dibuat dari marmer dan katanya rusak setelah pembangunan Bioskop Mitra Dan ada sebuah monumen di Kolam Air Mancur yang memiliki plakat yang intinya bertuliskan Pribumi dan Anjing dilarang masuk ke dalam lingkungan SS Bete banget gak sih? Makanya saya anti sama segala bentuk penindasan dan penjajahan.
Perjalanan ditutup dengan makan es krim di Zangrandi yang merupakan tempat makan es krim yang jadul banget… Es krimnya saya dari dulu kayak gitu2 aja rasanya gak berubah, tapi suasana yang asik… dengan kursi yang bikin susah berdiri bikin kita pengen pesen terus dan terus dan terus
Posted by Astri at 00:06 2 comments
Labels: Bencana Alam, Daily Life, Milis, Perjalanan